Nasib Kota Tua Ada di Tangan Kita

Sumber Gambar: yunitawrites.blogspot.co.id
Kota Tua.

Jakarta – Revitalisasi cagar budaya Kota Tua Jakarta yang sudah berlangsung sejak tahun 2014, kini Jakarta Old Town Revitalization Corporation (JOTRC) mulai mempercepat dan memaksimalkan pengerjaan mereka dalam merestorasi gedung-gedung tua tersebut.

Ada sebanyak tujuh belas gedung yang akan direvitalisasi oleh JOTRC. Gedung-gedung yang direvitalisasi tidak hanya berada di kawasan Kota Tua saja. Diantaranya ada di Glodok, Sunda Kelapa, hingga ke Kepulauan Seribu (Pulau Onrust, Bidadari, Cipir, dan Kelor).

Kini masih ada beberapa gedung yang sedang dalam proses revitalisasi yaitu Menara Kembar, Gedung Dharma Niaga dan Gedung G. Kolff and Co yang terletak di Blok Tjpta Niaga. Selain itu, sebanyak lima gedung sudah direvitalisasi, diantaranya Gedung Kantor POS, eks. Apotek Chung Hwa, Gedung Rotterdam Lloyd, eks. Galeri Jeans, dan Gedung OLVEH (Onderlinge Levensverzekering Van Eigen Hulp).

Proses revitalisasi gedung-gedung di Kota Tua tidak hanya ditangani oleh pihak JOTRC. Melainkan, ada beberapa gedung yang direvitalisasi oleh pihak individu, seperti Gedung Jasindo yang berada di area Taman Fatahillah.

Nantinya, fungsi gedung-gedung tua tersebut setelah direvitalisasi akan menjadi destinasi wisata yang memiliki banyak manfaat. “Gedung-gedung yang kita restorasi ini ya nantinya kita adaptive-reuse, ya misalnya bisa jadi buat supporting terhadap destinasi pariwisata yang ada di Kota Tua,” terang Yayat Sujatna, Project Director JOTRC.

Tempat wisata di Ibu Kota Jakarta ini juga dipilih oleh UNESCO secara langsung untuk mendapatkan nominasi warisan budaya dunia di World Heritage 2017. Karena potensi yang dimiliki Kota Tua Jakarta berpeluang besar untuk dijadikan destinasi wisata yang edukatif dan bernilai sejarah.

Kota Tua harus siap menjadi tempat wisata yang layak bagi pengunjung dalam negeri maupun luar negeri. Oleh karena itu, dukungan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan. “Ini tidak bisa hanya saling mengandalkan, tapi juga dari Pemerintah Provinsi DKI, pemerintah pusat, sampai kepada swasta dan masyarakat sekitarnya harus mendukung dengan masing-masing sesuai dengan fungsi dan perannya,” ujar Yayat.

Yayat Sujatna juga mengharapkan untuk ke depannya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam melakukan percepatan terhadap pembenahan infrastruktur yang ada di kawasan Kota Tua lebih dioptimalkan, seperti sarana parkir, penataan Pedagang Kaki Lima (PKL), toilet umum, dan pedestrian. Lalu, masyarakat juga diimbau yang berkunjung ke Kota Tua harus bisa menjadi contoh bagi pengunjung yang lainnya dengan hal kecil seperti menjaga kebersihan.

Comments