Bilik 'Genting' Asmara

Sumber Gambar: Pixabay

Sejak ditetapkannya status Gunung Agung, Kabupaten Karangasem, Bali, menjadi level IV atau Awas (22/9), kini warga Karangasem yang telah mengungsi di posko-posko yang disediakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) lebih dari sebulan membutuhkan bantuan. Bantuan tersebut bukan hanya dari segi materi, melainkan juga sarana untuk memenuhi kebutuhan biologis.

Menurut sumber Tribunnews.com, kebutuhan biologis sendiri lahir karena adanya permintaan dari pasangan suami-istri muda yang menjadi pengungsi.

Belajar dari pengalaman BPDB Daerah Istimewa Yogyakarta, mereka pernah menangani hal serupa saat terjadi letusan Gunung Merapi. Pengungsi minta dibuatkan "bilik asmara" demi memenuhi kebutuhan biologisnya.

Tak hanya itu, seperti yang penulis ketahui dari sumber Antaranews.com, anggota DPRD Bali pun mendukung adanya pengadaan "bilik asmara" tersebut. Meski dalam keadaan genting sekali pun, hal itu dibuat dalam upaya menjaga keutuhan rumah tangga bagi mereka pasangan suami-istri yang sudah mengungsi lebih dari sebulan.

Lokasi yang disediakan untuk bilik asmara cukup jauh dari tempat pengungsian umum. Menurut Nyoman Budi Utama, Sekretaris Komisi IV DPRD Bali, untuk jarak tempat tersebut idealnya minimal 200 meter dari tempat pengungsian umum. Budi juga mengatakan kalau keberadaan jarak menjadi hal yang harus diperhatikan agar tidak menganggu pengungsi yang lainnya.

Pengadaan bilik asmara pun sudah dilakukan, salah satunya berada di lokasi pengungsian wilayah Kabupaten Tabanan bagi pengungsi di wilayah Kecamatan Marga Tabanan.

Ada pun syarat dan ketentuan untuk menggunakan tempat "asmara" itu. Dilansir dari laman Suara.com, mereka yang ingin memanfaatkan tempat ini adalah pasangan suami-istri yang menjadi pengungsi di daerah bersangkutan. Selain itu, kedua pasangan tersebut harus melapor terlebih dahulu kepada petugas setempat agar diberikan jadwal pemakaian bilik asmara.

Jadi, lebih penting kebutuhan materi atau kebutuhan biologis menurut Anda?

Comments